UMAT ISLAM BERTANGGUNG JAWAB MEMBESARKAN PARTAI ISLAM

Posted on April 6, 2012

0


Hj. Lina Sugiharti, SE
Ketua DPC PPP Kab. Karawang

AKTIVITAS dalam membesarkan PPP di Kabupaten Karawang merupakan panggilan jiwa dalam rangka mengembangkan potensi yang ada. Kenapa PPP, sebagai umat Islam PPP adalah parpol yang paling tepat untuk menyalurkan aspirasi karena PPP adalah satu-satunya partai berasaskan Islam di negeri ini. Kalau bukan kita selaku umat Islam yang mendukung, memajukan, dan membesarkan partai Islam, lalu siapa lagi? Demikian ungkap Ketua DPC PPP Kab. Karawang Hj. Lina Sugiharti, SE.

Politisi perempuan yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Wanita Partai Persatuan (WPP) selama 2 periode dan Ketua bidang OKK di DPC PPP Kab. Karawang periode 2006-2011 ini mengatakan, aktivitasnya menggeluti dunia politik mendapat dukungan penuh dari keluarga. Meski aktivitasnya di dunia politik cukup menyita waktu, namun hal itu tidak menjadi ganjalan dalam keluarga. “Sebelum saya menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kab. Karawang, memang separuh waktu saya sudah dihabiskan untuk kegiatan partai. Dan saya menjalani semua itu dengan ikhlas sebagai bagian dari ibadah saya kepada Sang Kholik. Suami saya juga kebetulan aktif di partai dan anak-anak dari kecil sampai mereka dewasa memang selalu saya berikan pengertian serta pemahaman hingga mereka bisa memahami perjuangan ke dua orang tuanya yang aktif di PPP,” ujarnya.

Disinggung turunnya perolehan suara PPP di Kab. Karawang, beliau mengatakan kalau bicara penurunan suara PPP secara nasional memang menurun, dan secara pribadi dirinya tidak bisa menyalahi kepemimpinan sebelumnya. “Saya tak mau melepas tanggung jawab dengan menyalahkan pihak lain. Penurunan suara PPP di Kabupaten Karawang pada Pemilu 2009 lalu saya juga punya tanggung jawab. Karena pada pemilu kemarin saya masih menjabat sebagai Ketua OKK DPC PPP Kab. Karawang dan juga sebagai Ketua LP2S. Sebagai Ketua OKK dan Ketua LP2S saat itu, saya sadar betul bahwasanya kader serta pengurus PPP yang ada di wilayah Kabupaten Karawang sudah bekerja secara maksimal. Cuma mungkin Allah berkehandak lain,” akunya.

Masih kata Hj. Lina, sebagai kader PPP juga harus menyadari bahwa pada saat pemilu lalu sosialisasi yang dilakukan DPP sangat kurang sekali. Sosialisasi lewat media massa maupun media elektronik sangat kurang dilakukan oleh DPP, andaikata masuk di media elektronik pun muncul pada saluran yang penontonnya sangat kurang, beda dengan partai-partai lain. Jadi, dirinya merasa penurunan suara PPP pada Pemilu 2009 lalu menjadi pekerjaan rumah pengurus secara keseluruhan agar hal itu tidak terulang pada Pemilu 2014 mendatang.

“Kalau kita bicara Karawang, sebelumnya PPP di Kabupaten Karawang ini memang dapat 1 kursi. Pada periode pertama DPC PPP Kab. Karawang dinahkodai oleh Bapak Husni Thamrin, suara PPP meningkat dan mendapatkan 3 kursi dan pada periode ke dua kepemimpinan beliau suara PPP semangkin meningkat menjadi 5 kursi. Kini, setelah beliau tidak lagi menjabat sebagai Ketua DPC kursi PPP di Kabupaten Karawang ini kembali ke asalnya menjadi 1 kursi. Jadi menurut saya, sebenarnya penurunan ini dikarenakan kurangnya sosialisasi di tingkat nasional. Karena kalau kita bicara perjuangan kader serta pengurus PPP yang ada di Kabupaten Karawang sudah bekerja secara maksimal,” jelasnya.

Ke depan, tambah Hj.Lina, untuk mencapai 12 juta kader tentu PPP harus mempunyai program yang berkesinambungan mulai dari DPP, DPW, DPC, PAC, sampai pada ujung tombak di bawah yaitu tingkat Ranting. Mencapai 12 juta kader itu bukan pekerjaan mudah. Tapi kalau kita bicara kepengurusan PPP secara nasional, berapa jumlah Ranting, PAC, DPC dan DPW seluruh Indonesia dan kita kalkulasikan lalu sama-sama mau bekerja keras dan bekerja cerdas, dirinya merasa untuk mencapai target itu tidak akan berat. Kalau semuanya kader serta pengurus PPP mempunyai keinginan serta perjuangan yang sama, apa yang menjadi keinginan Ketua Umum PPP realisasi ke bawahnya bisa sesuai dengan apa yang kita harapkan.

“Tapi kalau di tingkat DPP sendiri hanya mendengungkan dan berharap 12 juta kader itu harus tercapai tanpa program yang berkesinambungan apalagi tidak adanya pengkaderan yang dilakukan, saya kira kita hanya bisa menghayal 12 juta kader itu bisa tercapai. Tapi, perlu diingat, untuk PPP Kab. Karawang sendiri tetap intruksi itu kita jalankan dan kita punya program sendiri yang tentunya tidak keluar dari intruksi partai,” sergahnya.

Selaku Ketua DPC PPP, dirinya dibantu dengan jajaran pengurus lainnya sudah beberapa kali melakukan rapat dalam rangka peningkatan suara PPP di Kab. Karawang. Memang untuk kali pertama ini PPP di bawah kepemimpinannya ada perubahan sistem dan menurutnya hal itu dilakukan bukan karena kepemimpinan sebelumnya kurang baik, dirinya hanya berusaha untuk menutupi kekurangan yang pada kepemimpinan sebelumnya belum sempat dijalankan. “Kita juga sudah intens melakukan pertemuan dengan kepengurusan 30 PAC yang ada untuk terus melakukan koordinasi serta konsolidasi internal agar ke depan bisa berjalan semakin baik,” paparnya.

Kalau bicara program, menurut Hj. Lina, selama satu tahun dirinya menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kab. Karawang memang belum maksimal dalam melakukan pengkaderan. Tapi paling tidak dirinya sudah membentuk kerangka program kerjanya. Dirinya berharap, dengan selesainya pembenahan Kantor DPC program kerja itu bisa segera berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. “Karena bagaimana pun juga kantor DPC itu sangat penting perannya. Kita ini harus mempunyai rumah seperti yang didengung-dengungkan saat ini, kembali ke Rumah Besar Umat Islam. Dan sebenarnya, kalimat itu merupakan tema dari DPC PPP Kab. Karawang pada saat melakukan Muscab V dan menjadi kebanggakan kita sebagai kader PPP Kab. Karawang ketika tema itu dipakai oleh DPP,” ungkapnya.

Ditambahkan Hj. Lina, saat ini DPC PPP Kab. Karawang tengah meramu program unggulan yang tidak lama lagi akan segera direalisasikan dengan membentuk BMT. Di mana keberadaan BMT tersebut nantinya bisa menjadi mesin untuk mendulang suara agar PPP Kab. Karawang bisa kembali lagi berjaya dan per dapil bisa menyumbangkan 1 kursi sehingga target memperoleh 6 kursi di Pemilu 2014 nanti dapat terealisasi.

“BMT itu kita bangun dengan target para pengusaha kecil dan kaum ibu, dan setiap orang yang mau meminjam harus mempunyi KTA PPP. Kita juga akan memberikan suku bunga lebih rendah dari koperasi, walaupun untungnya tidak terlalu banyak tapi target kita untuk menjaring suara perempuan bisa kita realisasikan. Karena suara perempuan juga sangat potensi untuk mencapai target suara pada pemilu nanti. Saya optimis BMT yang kita berinama ‘Sahabat Bunda’ ini bisa menjadi mesin pendulang suara nantinya,” yakinnya.

Untuk masalah pencalonan legislatif, masih kata Hj. Lina, caleg yang muncul nanti harus figur yang benar-benar bisa diharapkan menaikan suara PPP. “Caleg yang muncul nanti harus didukung masyarakatnya serta mempunyai finansial yang memadai. Tanpa dukungan masyarakat yang jelas tentu kita sulit merekomendirnya untuk menjadi caleg,” tegasnya.

Dalam menghadapi pemilu mendatang berkaitan dengan jumlah caleg, tambah Hj, Lina, DPC PPP Kab, Karawang tidak serta merta mengikuti peraturan KPU berkaitan dengan kuota tiap dapil yang ada. “Kita tidak mau mengulang kembali di mana sesama caleg PPP saling berebut suara.Kalau hal itu dibiarkan tentu yang rugi partainya. Makanya untuk Pemilu 2014 nanti kita akan lebih selektif dan tidak banyak caleg yang akan kita tampilkan di tiap dapil. “Paling kita hanya dapat sangsi moral saja dari KPUD. Dan itu bukan masalah besar bagi saya,” tegasnya.

Hj. Lina menambahkan, dirinya memiliki semangat tinggi menjalankan tugas dan kewajibannya selaku Ketua DPC PPP Kab. Karawang dan optimis suara PPP akan besar yang teraplikasi dalam perolehan enam kursi legislatif karena Ketua DPW PPP Prov. Jawa Barat dipegang oleh Rachmat Yasin. “Dari awal pencalonan Rachmat Yasin menjadi Ketua DPW, saya memang sudah konsen mendukung beliau. Walau pun pada saat itu saya baru satu bulan menjabat sebagai Ketua DPC, saya pertaruhkan jabatan saya untuk mendukung beliau. Alhamdulillah, apa yang saya inginkan bisa terlaksana dengan terpilihnya beliau sebagai Ketua DPW PPP Prov. Jawa Barat,” pungkasnya.

Fadiel Efrais/Miel

 

BIODATA

 

Nama Lengkap   :    Hj. LINA SUGIHARTI, SE

TTL                        :    Karawang, 19 Desember 1968

Jabatan di Partai : Ketua DPC PPP Kab. Karawang

Pekerjaan            : Direktur CV. Kharisma Mulia

Nama Suami       :    H. Husni Thamrin Zein, SE

Nama Anak         : 

1. Hari Lesmana Thamrin

2. Alana Arumsari Thamrin

3. Annisa Puspa Nusa Thamrin

4. Mochamad Raihan Thamrin

Organisasi           :   

1. Sekretris WPP PPP Kab. Karawang 2000 – 2005

2. Sekretris WPP PPP Kab. Karawang 2005 – 2010

2. Ketua Bidang OKK DPC PPP Kab. Karawang 2005 – 2010

3. Ketua DPC PPP Kab. Karawang 2010 – sampai sekarang

Posted in: PPP JAWA BARAT, SOSOK